Senin, 29 Agustus 2011

PENGARUH IMAN DALAM KEHIDUPAN

Iman artinya percaya. Apa yang orang yakini biasanya banyak berpengaruh pada gaya hidup,
kebiasaan dan lain sebagainya.

Misalnya saja para petenis di dunia lebih dominan menggunakan tangan kirinya untuk
memegang raket alias kidal, berbeda lagi dengan orang Indonesia yang memiliki keyakinan
bahwa tangan yang "bagus" atau dianggap baik adalah tangan kanan, maka kebiasaan
makan, minum dan sebagainya pun dilakukan oleh tangan kanan. Untuk orang Indonesia
mungkin binatang melata seperti bekikot dianggap sangat menjijikan, karena itu jangankan
untuk memakannya melihatnya saja merasa jijik. Berbeda lagi dengan orang Jepang yang
meyakini bahwa segala sesuatu yang mengandung protein, atau bergizi untuk tubunya maka
layak-layak saja untuk dikonsumsi. Begitu mempengaruhinya keyakinan seseorang kepada
sesuatu dapat mempengaruhi gaya hidup atau kebiasaan seseorang.
Bagaimana dengan pengaruh "iman" seseorang di dalam kehidupan??
Ketika anda memiliki iman yang begitu kuat anda akan sulit menjelaskan beberapa hal yang
memang sulit untuk dijelaskan. Misalnya ketika seorang ibu yang begitu menyayangi
anaknya yang sedang sakit, dia rela untuk tidak tidur hanya untuk menjaga anaknya tercinta,
ketika anaknya mulai tertidur dan kemudian terbangun maka sang ibu sigap bangun dan
kembali menggendongnya, bermalam-malam pun sang ibu akan tetap setia menjaga
anaknya, lelah letih tak menjadi halangan sang ibu, kenapa ibu begitu bisa kuat seperti
itu?karena sang ibu memiliki cinta yang begitu kuat terhadap anaknya.
Lalu, sejauh apa pengaruh iman dalam kehidupan?

Berikut merupakan pengaruh iman dalam kehidupan :

1. Iman itu akan menumbuhkan keberanian
Kita yakin akan hidup, mati, jodoh merupakan takdir dari Allah swt, akan tetapi
keyakinan itu terkadang tidak sampai menghujam sampai ke relung hati, jika keyakinan
sudah berada direlung-relung hati yang paling dalam maka akan menimbulkan
keberanian yang besar.
Misalnya saja orang-orang memiliki rasa takut akan datangnya kematian meskipun
kematian itu sudah pasti akan datang. akan tetapi jika orang yang sudah beriman dengan
sungguh-sungguh maka kematian itu tidak lagi dijadikan sebagai suatu ketakutan yang
besar, tapi hanya dijadikan sebagai suatu peringatan agar dapat mempersiapkan diri
untuk bertemu dengan sang khaliq.
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia,
niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala
akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur (Q.S. 3 : Ali Imron : 145)

2. Iman melahirkan ketenangan bathin.
Iman itu melahirkan ketenangan bathin, misalnya saja seorang ibu yang berdo'a setiap
malam agar anaknya menjadi anak yang sholeh, akan tetapi pada kenyataannya anak
tersebut tidak shaleh, ibu tersebut tetap berdo'a momohon kepada Allah, berpasrah
kepada Allah, menyerahkan segalanya kepada Allah sehingga meskipun demikian, ibu
tersebut akan memperoleh ketenangan bathin yang luar biasa. Mungkin anda pernah
melihat seseorang yang selalu tersenyum, seolah tiada masalah di dalam hidupnya,
padahal yang sebenarnya orang tersebut memiliki sejumlah masalah kehidupan yang
mungkin lebih berat dari kita, dan kita tidak pernah mengetahuinya. wajahnya
mengekspresikan kebahagiaan dan ketenangan, karena dia yakin Allah Maha Adil dan
Allah selalu bersamanya, meskipun dia berada dalam lorong yang gelap sekalipun.
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah
batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah
mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan
sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan
membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan
sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan
menyia-nyiakan amal mereka (Q.S. 48 : Muhammad : 4)
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram
(Q.S. 13 : Ar Ra’d : 28)

3. Iman akan membebaskan jiwa dari penghambaan kepada selain Allah
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada
seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak
seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu.
Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan
bumi? Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapakah kamu
berpaling (dari ketauhidan)? (Q.S. 35 : Faathir : 2-3)

Ahad, 13 Desember 2009 M / 26 Dzulhijjah 1430 H
Masjid Al Murosalah, Telkom Learning Center, Jl. Gegerkalong Hilir 47 Bandung
Penceramah : Ust. Aam Amiruddin, Lc

smg bermanfaat,,slm senyum!^_^

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda