Sunah Rasulullah SAW saat Shalat Idul Fitri
Sahabat shalat idul fitri merupakan penutup rangkaian ibadah shaum Ramadhan yg dilaksanakan pada satu Syawal. Idul fitri artinya kembali pada kesucian. Ini ungkapan harapan bahwa shaum Ramadhan yg baru diselesaikan bs memulihkan kefitrahan(kesucian) kita yg selama setahun telah ternoda dosa dan maksiat. Hukum shalat ini adalah sunah muakad. Bahkan, saking utamanya shalat tsb, sebagian ulama mengatakan hukumnya fardu'ain.
Sahabatku, mari kita liat beberapa hal sunah yg dicontohkan Rasulullah Saw, saat akan melaksanakan shalat Idul Fitri, yaitu sbg berikut:
1. Mandi Besar
Ibnu Umar, seorg sahabat yang selalu mencontoh Rasulullah dlm semua hal yg
beliau lakukan, mandi
sebelum berangkat shalat Ied.
"Ibnu Umar r.a. mandi pada hari Fitri sebelum berangkat ke lapangan"
(HR. Baihaqi)
2. Sarapan Sebelum Shalat
Anas bin Malik r.a. berkata, "Rasulullah Saw tidak berangkat pada hari raya
Fitri sebelum memakan beberapa butir kurma dan memakannya dalam bilangan
ganjil"(HR. Bukhari)
Rasulullah Saw mencontohkan hal ini karna selama sebln, perut kita sudah terbiasa
diisi mknan saat sahur. Jika tiba2 dihentikan,khawatir perut akan kaget shg
menimbulkan mslh kesehatan. Inilah hikmahnya mengapa disunahkan sarapan
sblm shalat Idul Fitri.
3. Mengenakan Busana Terbaik
4. Shalat di lapangan
Shalat idul fitri dilakukan di lapangan. Namun, jika tidak memungkinkan, misalnya
hujan, boleh dilakukan di masjid.
Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah Saw keluar menuju mushala pada hari Idul
Fitri dan Idul Adha. Yang pertama beliau kerjakan adalah shalat"
(HR. Bukhari)
Abu Hurairah r.a. berkata, "Pernah mereka kehujanan pada hari Ied, lalu
Rasulullah Saw shalat Ied bersama mereka di masjid"
(HR. Baihaqi)
5. Menuju Lapangan dengan Jalan Kaki
Jalan kaki menuju lapangan tempat shalat hukumnya sunah.
Ibnu Umar r.a. berkata,"Rasulullah Saw berangkat shalat Ied dg berjalan kaki;
demikian pula waktu kembalinya."
(HR. Ibnu Majah)
6.Mengambil Arah jalan yang berbeda
Jika memungkin sunah hukumnya kita mengambil arah jalan yg berbeda ketika
pergi shalat Ied dan kembali ke rumah. Namnu jika tdk memungkinkan,menempuh
jalan yg sama pu tdk dilarang dan tdk mengurangi nilai ibadah shlt Ied.Ini pun
hanya merupakan keutamaan.
Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah Saw berangkat shalat Ied dan kembali
menggunakan jalan lain yg berbeda dg jalan semula (jalan ketika beliau
berangkat)."
(HR. Ibnu Khuzaimah)
7.Wanita Haid Boleh Hadir di Lapangan
Wanita haid boleh hadir di lapangan utk menyimak khutbah Idul Fitri, tetapi mrk
tdk boleh shalat.
Ummu 'Athiyyah r.a. berkata,"Rasulullah Saw memerintahkan kami membawa
anak-anak perempuan yg hampir balig, yg haid, dan anak-anak perempuan yang
masih gadis pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Namun, perempuan2 haid
tdkshalat"
(HR. Muslim)
8.Cara Shalat Ied
9.Saling Mendoakan
Jubair bin Nafi r.a menyebutkan, apabila para sahabat bertemu pd hari raya Idul
Fitri, mereka saling
mendoakan dg ucapan :
Taqabbalallahu minna wa minkum
"Mudah-mudahan Allah menerima ama ibadah kita"
Bagaimana cara menjawabnya?
Ada tiga cara.
Pertama, jwb dg ucapan yg sama, yaitu Taqabbalallahu minna wa minkum.
Kedua,jawab dg
Shiyaamana wa shiyamakum
"Shaum saya dan shaum anda"
Ketiga, jawab dg "Amin" . Artinya, "Mudah-mudahan Allah mengabulkan".
Ketiga jawaban ini bisa dipakai karena tdk ada satu pun hadits yg tegas
menjelaskan jenis jawabannya.
Semoga bermanfaat sahabat,,salam senyum!^_^
Secara prinsip, cara shalat Ied sama dg cara shalat Subuh, yaitu dua rakaat.
Perbedaannya, dalam shalat Ied takbir pd rakaat pertama sebyk tujuh kali dan
takbir pd rakaat kedua sebyk lima kali. Setelah shalat, mendengarkan khutbah Ied.
Amr bin 'Auf r.a berkata,"Rasulullah Saw bertakbir pada shalat Ied tujuh kali pd
(rakaat) yang pertama dan lima kali pada (rakaat) yang kedua sebelum
membaca Al-Fatihah"
(HR. Tirmidzi)
Jabir bin Abdillah r.a berkata,"Saya hadir bersama Rasulullah Saw pd hari raya
kemudian beliau memulai shalat sebelum khutbah tanpa azan ataupun iqamah.
Selanjutnya, beliau berdiri dan berpegang kpd Bilal kemudian memerintah kpd
manusia agar bertakwa kpd Allah Swt dan taat. Beliau jg menasihati orang2 dan
mengingatkan mereka. Setelah selesai, beliau turun dan menuju tempat
perempuan kemudian mengingatkan mereka"
(HR.Muslim)
Tidak ada shalat apa pun yg mengiringi shalat Ied, baik sebelum maupun
sesudahnya.
Ibnu 'Abbas r.a berkata,"Rasulullah Saw berangkat pd hari Ied kemudian shalat
dua rakaat. Beliau tidak shalat, baik sebelum maupun sesudahnya."
(HR.Bukhari)
Sebuah riwayat menyebutkan,
"Rasulullah Saw memakai burdat hibarat(kain indah buatan Yaman) pada setiap
hari raya."
(HR.Baihaqi)
Namun yang kita perhatikan disni yg namanya terbaik tdk mesti pakain yang
baru,dg yg lama asalkan masih bgs dipakai tdk menjadi masalah.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda